CILACAP – Berdasar pengamatan dunia pemasaran produk, kuliner menjadi salah satu kegiatan yang banyak dikembangkan terutama pada daerah-daerah wisata potensif. Hal ini diperkuat dengan dibukanya wahana wisata baru untuk mendongkrak UMKM di daerah yang juga menambah berbagai macam usaha kuliner, Senin (26/12).
Dalam hal kuliner tidak terlepas dari olahan makanan yang menarik dan enak dinikmati. Oleh sebab itu diperlukan keterampilan pengolahan makanan yang baik.
Keterampilan pengolahan makanan kini banyak diberikan oleh lembaga pemasyarakatan pada program pembinaan kemandiriannya. Tidak terkecuali di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Permisan Nusakambangan Kanwil Kemenkumham Jateng yang melatih dan membina warga binaannya dalam bidang olahan makanan.
Dari berbagai macam keterampilan olahan makanan yang ada, mie ayam menjadi salah satu menu yang diberikan pelatihannya oleh Lapas Permisan. Selain karena proses pembuatannya yang tidak terlalu rumit, mie ayam dipilih karena penyediaan bahan baku dan pangsa pasarnya yang luas.
Mardi Santoso selaku Kalapas Permisan menerangkan bahwa mie ayam produksi WBP Lapas Permisan menjadi salah satu menu andalan dan favorit para pengunjung, baik tamu formal, pengunjung/ pembesuk WBP maupun tamu situasional.
Produk yang diberi nama “Mie Ayam Vermis” ini mempunyai cita rasa yang gurih. Dan banyak konsumen menyatakan bahwa nikmatnya hingga tetes terakhir.
"Mie ayam Vermis ini kita proses sendiri dari awal pembuatannya, mulai dari mie yang kita produksi sendiri dari adonan dan bumbu yang kita racik sendiri sehingga rasanya pun tak kalah dari mie ayam lain di luaran sana, selain itu juga tanpa bahan pengawet serta halal tentunya, " Jelas Mardi Santoso.
Setelah WBP diberikan pembekalan keterampilan di Lapas Permisan diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk keterampilan yang bermanfaat. Sehingga menjadi salah satu bekal keterampilan yang dapat diterapkan dan menghasilkan provit dalam kehidupan WBP setelah bebas.